Wasiat Dorce Gamalama Minta Dimakamkan sebagai Perempuan, KH Cholil Nafis: Mengubah Kelamin Tak Diakui Islam

HALUAN KALSEL - Pesan dari Dorce Gamalama yang meminta agar dimakamkan sebagai perempuan terus menuai polemik publik.

Terkait wasiat ini, banyak tokoh agama yang angkat suara terkait wasiat Dorce Gamalama itu. Salah satunya adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Muhammad Cholil Nafis.

Melalui akun media sosialnya, Cholil Nafis memaparkan bahwa jenzah seorang transgender harus diurus sebagaimana jenis kelamin asalnya.

Baca Juga: Viral Petugas Bandara Turunkan Barang dengan Cara Digelinding, Netizen: Jahat Amat Sih

"Jenazah transgender itu diurus sebagaimana jenis kelamin awal dan asalnya ya," kata Cholil Nafis, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @cholilnafis pada Minggu, 30 Januari 2022.

Menurut Cholil Nafis, mengubah kelamin tidak diakui dalam agama Islam.

Karenanya, jenazah transgender harus diperlakukan sebagaimana ketetapannya.

Baca Juga: Alami Luka Bacok, Remaja Ini Nyaris jadi Korban Begal di Senayan

"Jadi mengubah kelamin itu tak diakui dalam Islam sehingga ia hukumnya tetap seperti jenis kelamin pertama," terangnya.

Lebih lanjut, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menjelaskan, seorang laki-laki yang mengubah jenis kelaminnya sebagai perempuan disebut mukhannats.

Sementara itu, perempuan yang mengubah jenis kelaminnya sebagai laki-laki disebut mutarajjil.

Baca Juga: Puluhan Rumah Rusak akibat Angin Kencang dan Hujan Lebat, Seorang Balita Dikabarkan Terluka

"Laki2 yg pindah perempuan disebut mukhannats dan perempuan yg mengubah ke laki2 itu mutarajjil,"pungkasnya.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di SeputarTangsel.com dengan judul "Dorce Gamalama Minta Dimakamkan sebagai Perempuan, KH Cholil Nafis: Mengubah Jenis Kelamin Tak Diakui Islam"