Anak PAUD di Cianjur Meninggal usai Divaksin Covid-19, Begini Penjelasan Dinkes

- Rabu, 19 Januari 2022 | 14:03 WIB
Ilustrasi vaksinasi anak (SANGALU/Haris Ladici)
Ilustrasi vaksinasi anak (SANGALU/Haris Ladici)

HALUAN KALSEL - Kasus kematian anak yang diduga lantaran mendapatkan suntik vaksinasi Covid-19 kembali terjadi di tanah air.

Kali ini menimpa seorang anak PAUD, di Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur yang meninggal setelah mendapatkan vaksin, anak tersebut diduga mengalami Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Dr. Yusman Faisal menuturkan, kronologis kejadian sebelumnya anak tersebut melaksanakan vaksin anak.

Baca Juga: Majelis Hakim Vonis Nihil Terhadap Terdakwa Kasus Korupsi Asabri Heru Hidayat, Kejagung Siap Ajukan Banding

“Sebelumnya sudah lolos screening, juga dalam keadaan sehat wal-afiat, namun pada jam satu siang, anak tersebut mengalami gejala demam biasa dan diberikan obat demam oleh tim Puskesmas,” tutur Yusman, usai launching vaksin Booster di Pendopo, Pemkab Cianjur, Rabu 19 Januari 2022.

Ia mengatakan, petugas puskesmas mendapatkan kabar pada malam harinya, bahwa anak tersebut kemudian mengalami kejang, kemudian respon dari petugas, anak tersebut diberikan obat kejang dan tertangani.

“Keesokan harinya anak tersebut kembali demam dan juga kejang, pihak keluarga pun membawa anak tersebut ke Puskesmas, namun Puskesmas merujuk ke Rumah Sakit Pagelaran, akan tetapi pihak keluarga menolaknya, sampai anak tersebut meninggal dunia,” kata Yusman.

Baca Juga: Wanita Ini Malah Asyik Selfie saat Mobilnya akan Tenggelam di Sungai Es

Menurut Yusman, kejadian tersebut perlu adanya analisa kasus, karena sampai saat ini vaksin ini tidak berbahaya, dan lebih bahaya anak terpapar Covid-19 karena tidak divaksin.

“Kami yakin dari kami pihak medis anak tersebut bukan terkait vaksin, karena dari catatan media ada riwayat medis yang lain yang tidak bisa kami publikasikan karena akan melanggar uu kerahasiaan medis, resiko anak tersebut lebih tinggi jika terpapar Covid-19,” imbuh Yusman.

Yusman menambahkan, jika orang tua paham terkait kondisi tersebut, setelah dijelaskan Pihak Dinas Kesehatan.

“Kemarin Pak Kadinkes bersama Forkopimda sudah langsung menuju ke rumah almarhum dan setelah diberi penjelasan vaksinasi keluarga korban responnya bisa menerima dan menyadari bahwa ini merupakan kejadian sama-sama tidak diinginkan sifatnya qodarullah,” ujar Yusman.

Baca Juga: Ivan Gunawan Bertandang ke Rumah Ayu Ting Ting, Ayah Rozak: Ya Allah Kedatengan Calon Mantu

Terakhir ia menuturkan, jika yang berwenang Komnas KIPI, apakah kasus tersbeut masuk ke dalam KIPI atau bukan.

“Karena yang berwenang Komnas KIPI, jadi saat ini upaya kita mensosialisasikan kepada masyarakat agar jangan ragu untuk memvaksin anak, karena angka kejadian dari vaksin sangat sedikit, ini resikonya nya lebih sedikit, justru harus takut jika tidak divaksin karena rentan terpapar,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Aswandi Haluan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kini, Bayar Pajak Kendaraan Bisa Lewat Indomaret

Senin, 7 Februari 2022 | 19:58 WIB

Berikut 5 Tanda Kamu Harus Istirahat dari Media Sosial

Minggu, 6 Februari 2022 | 12:53 WIB

Studi: Gejala Omicron Bisa Muncul di Mata dan Hidung

Sabtu, 5 Februari 2022 | 22:44 WIB

Terpopuler

X