HALUAN KALSEL - Kasus kematian anak yang diduga lantaran mendapatkan suntik vaksinasi Covid-19 kembali terjadi di tanah air.
Kali ini menimpa seorang anak PAUD, di Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur yang meninggal setelah mendapatkan vaksin, anak tersebut diduga mengalami Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Dr. Yusman Faisal menuturkan, kronologis kejadian sebelumnya anak tersebut melaksanakan vaksin anak.
“Sebelumnya sudah lolos screening, juga dalam keadaan sehat wal-afiat, namun pada jam satu siang, anak tersebut mengalami gejala demam biasa dan diberikan obat demam oleh tim Puskesmas,” tutur Yusman, usai launching vaksin Booster di Pendopo, Pemkab Cianjur, Rabu 19 Januari 2022.
Ia mengatakan, petugas puskesmas mendapatkan kabar pada malam harinya, bahwa anak tersebut kemudian mengalami kejang, kemudian respon dari petugas, anak tersebut diberikan obat kejang dan tertangani.
“Keesokan harinya anak tersebut kembali demam dan juga kejang, pihak keluarga pun membawa anak tersebut ke Puskesmas, namun Puskesmas merujuk ke Rumah Sakit Pagelaran, akan tetapi pihak keluarga menolaknya, sampai anak tersebut meninggal dunia,” kata Yusman.
Baca Juga: Wanita Ini Malah Asyik Selfie saat Mobilnya akan Tenggelam di Sungai Es
Menurut Yusman, kejadian tersebut perlu adanya analisa kasus, karena sampai saat ini vaksin ini tidak berbahaya, dan lebih bahaya anak terpapar Covid-19 karena tidak divaksin.
“Kami yakin dari kami pihak medis anak tersebut bukan terkait vaksin, karena dari catatan media ada riwayat medis yang lain yang tidak bisa kami publikasikan karena akan melanggar uu kerahasiaan medis, resiko anak tersebut lebih tinggi jika terpapar Covid-19,” imbuh Yusman.
Yusman menambahkan, jika orang tua paham terkait kondisi tersebut, setelah dijelaskan Pihak Dinas Kesehatan.
“Kemarin Pak Kadinkes bersama Forkopimda sudah langsung menuju ke rumah almarhum dan setelah diberi penjelasan vaksinasi keluarga korban responnya bisa menerima dan menyadari bahwa ini merupakan kejadian sama-sama tidak diinginkan sifatnya qodarullah,” ujar Yusman.
Baca Juga: Ivan Gunawan Bertandang ke Rumah Ayu Ting Ting, Ayah Rozak: Ya Allah Kedatengan Calon Mantu
Terakhir ia menuturkan, jika yang berwenang Komnas KIPI, apakah kasus tersbeut masuk ke dalam KIPI atau bukan.
“Karena yang berwenang Komnas KIPI, jadi saat ini upaya kita mensosialisasikan kepada masyarakat agar jangan ragu untuk memvaksin anak, karena angka kejadian dari vaksin sangat sedikit, ini resikonya nya lebih sedikit, justru harus takut jika tidak divaksin karena rentan terpapar,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan Pratu Sahdi di Jakut hingga Tewas
10 RT di Jakarta Barat Terendam Banjir usai Diguyur Hujan Deras
Jokowi Minta Masyarakat Waspada Tapi Jangan Panik terkait Lonjakan Kasus Omicron
Viral Warga di Bima NTB Bongkar Atap Genteng Musala karena Dianggap Mirip Gereja
Barat Suplai Senjata Antitank hingga Kirim Pasukan Khusus jika Rusia Lakukan Invasi ke Ukraina
4 Zodiak Ini Paling Dekat dan Memiliki Ikatan yang Kuat dengan Ibu
64 RT di Jakarta Barat Masih Terendam Banjir, Berikut Wilayahnya
Ivan Gunawan Bertandang ke Rumah Ayu Ting Ting, Ayah Rozak: Ya Allah Kedatengan Calon Mantu
Wanita Ini Malah Asyik Selfie saat Mobilnya akan Tenggelam di Sungai Es
Majelis Hakim Vonis Nihil Terhadap Terdakwa Kasus Korupsi Asabri Heru Hidayat, Kejagung Siap Ajukan Banding