Waspada! Penyajian Teh Terlalu Panas Bisa Tingkatkan Resiko Kanker Esofagus

- Rabu, 29 Desember 2021 | 12:37 WIB
Ilustrasi Minum Teh (Gambar oleh Myriams-Fotos dari Pixabay )
Ilustrasi Minum Teh (Gambar oleh Myriams-Fotos dari Pixabay )

HALUAN KALSEL -  Kebiasan minum teh baik untuk kesehatan karena untuk mencegah kanker. Hal ini lantaran teh memiliki  kandungan antioksidan. Namun yang perlu diperhatikan adalah jika penyajian teh dengan suhu terlalu panas justru dapat meningkatkan resiko kanker.

Farhard Islami dari American Cancer Society mengungkapkan, kebiasaan minum teh dalam suhu yang terlalu panas dapat meningkatkan risiko kanker esofagus. Suhu yang dikategorikan terlalu panas apabila mencapai di atas 60 derajat Celsius.

Baca Juga: RI Yakin Covid-19 Semakin Terkendali di Tahun 2022

"Oleh karena itu, disarankan untuk menunggu suhu minuman panas menurun sebelum meminumnya," ujar Farhard Islami seperti dilansir dari laman Express, Rabu.

Pernyataan ini didasarkan pada temuan dalam studi yang dilakukan oleh Islami dan tim. Studi yang dimuat pada International Journal of Cancer ini melibatkan lebih dari 50 ribu partisipan.

Selama studi, para partisipan memberikan berbagai informasi seputar faktor risiko yang mereka miliki terkait kanker. Pada wawancara pertama, para partisipan diminta untuk menyeruput secangkir teh panas dengan suhu 75 derajat Celsius.

Baca Juga: Malam Tahun Baru, Polisi Imbau Kafe di Jakarta Tutup Pukul 10

Para partisipan lalu ditanya mengenai seberapa dekat suhu penyajian teh tersebut dengan preferensi suhu penyajian teh yang mereka sukai. Peneliti lalu memantau kesehatan para partisipan selama beberapa tahun.

Hasil studi menunjukkan bawa partisipan yang minum kurang dari 700 ml teh lebih panas dari 60 derajat Celsius per hari memiliki risiko kanker esofagus jenis karsinoma sel skuamosa hampir dua kali lipat atau 90 persen lebih tinggi.

"Dibandingkan dengan partisipan yang minum (teh) kurang dari 700 ml per hari (dengan suhu) di bawah 60 derajat Celsius," jelasnya.

Baca Juga: Izinkan Kafe di Jakarta Gelar Nobar Final AFF 2020, Polda: Ini Aturannya

Temuan ini semakin memperkuat bukti adanya hubungan antara minuman panas dengan kanker esofagos jenis karsinoma sel skuamosa.

Berdasarkan temuan ini pula, Islami berharap agar kebiasaan menunggu suhu minuman panas menurun di bawah 60 derajat Celsius sebelum meminumnya dapat menjadi anjuran publik.

Akan tetapi, ahli menilai peningkatan ini bersifat relatif terhadap prevalensi penyakit di suatu negara. Sebagai contoh, kebiasaan minum teh panas bersuhu di atas 60 derajat Celsius mungkin dapat meningkatkan risiko kanker esofagus hingga hampir dua kali lipat.

Baca Juga: Seorang Ibu di Bekasi Minta Maaf usai Mengatakan Polisi Abaikan Laporan Kasus Pencabulan

Halaman:

Editor: Aswandi Haluan

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BPOM Setujui Vaksin Sinopham untuk Dosis Booster

Rabu, 2 Februari 2022 | 19:29 WIB

Kasus Covid-19 di Tanah Air Bertambah 10.185 Pasien

Senin, 31 Januari 2022 | 19:22 WIB

Terpopuler

X