Varian Baru Virus HIV Ditemukan, Ilmuwan: Lebih Cepat Sebabkan AIDS

- Sabtu, 5 Februari 2022 | 10:26 WIB
Ilustrasi HIV (Foto:PortalRepublik/Instagram@priderpopbr)
Ilustrasi HIV (Foto:PortalRepublik/Instagram@priderpopbr)

HALUAN KALSEL - Varian baru dari virus HIV dikabarkan telah ditemukan oleh para ilmuwan dari Universitas Oxford, Inggris.

Varian baru tersebut diketahui dapat menyebabkan penyakit AIDS lebih cepat muncul daripada varian HIV lainnya.

Varian baru yang dinamai “VB” tersebut pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan di Belanda sebagai bagian dari studi pengumpulan sampel HIV.

Baca Juga: Hari Ini, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Alami Dua Kali Erupsi

Sampai artikel ini diturunkan, telah tercatat sebanyak 109 kasus HIV varian baru yang ditemukan di seluruh Eropa serta Uganda.

Virus HIV diketahui menyerang sel-sel kekebalan tubuh yang disebut sel CD4 yang menyebabkan jumlah sel-sel tersebut turun.

Apabila tidak segera ditangani, virus tersebut akan berkembang menjadi AIDS yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh semakin hancur.

Baca Juga: Pemerintah sebut Jumlah Pasien Covid-19 Dirawat di Rumah Sakit Masih Rendah

Hal tersebut juga dapat memungkinkan orang yang terpapar varian VB ini terkena infeksi oportunistik dan kanker.

Tak sampai di situ, kasus varian baru itu tampaknya menunjukkan bahwa jumlah CD4 turun sekira dua kali lipat dibandingkan orang yang terinfeksi dengan jenis HIV yang terkait erat.

Jika tidak diobati secara langsung, varian VB akan berkembang menjadi penyakit AIDS dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun mendatang.

Baca Juga: Bikin Geger, Warga Temukan Jasad Bayi di Kali Sabi Tangerang

Para ilmuwan juga menemukan fakta bahwa varian baru HIV tersebut jauh lebih cepat berkembang menjadi AIDS daripada varian lainnya.

Pernyataan ini diungkap salah satu penulis utama dalam laporan penelitian tersebut yakni Chris Wymant.

"Mayoritas penderita HIV varian ini diperkirakan akan berkembang dari diagnosis menjadi AIDS dalam sembilan bulan jika pasien tidak memulai pengobatan dan jika didiagnosis dalam usia tiga puluhan tahun,” katanya.

Halaman:

Editor: Aswandi Haluan

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Thailand Perbolehkan Warganya Tanam Ganja di Rumah

Rabu, 26 Januari 2022 | 22:38 WIB

Sakit Jantung, Kondisi Mahathir Mohamad Sudah Stabil

Minggu, 23 Januari 2022 | 19:53 WIB

Terpopuler

X