Menteri Inggris Dipecat karena Penganut Muslim, PM Boris Johnson Lakukan Penyelidikan

HALUAN KALSEL - Belum lama ini Nusrat Ghani menyampaikan kepada media jika dirinya telah dipecat sebagai Menteri Transportasi Muda Inggris karena statusnya sebagai seorang Muslim.

Nusrat Ghani bahkan kecewa dengan parlemen yang dipimpin Perdana Menteri Boris Johnson karena memecatnya hanya karena seorang Muslim.

PM Boris Johnson pun menanggapi keluhan Nusrat Ghani dengan melakukan penyelidikan terkait pemecatannya.

Baca Juga: Pria Ini Tak Pernah Mandi Selama 67 Tahun, Hasil Kesehatannya Bikin Ahli Bingung

Boris Johnson bahkan mendesak Ghani untuk melakukan laporan pemecatannya melalui partai Konservatif.

"Perdana menteri sekarang telah meminta para pejabat untuk melaporkan fakta tentang apa yang terjadi. PM menanggapi klaim ini dengan sangat serius," kata Jubir Boris Johnson, dilansir dari Al-Jazeera, Selasa 25 Januari 2022.

Alasan lain Ghanis dipecat karena identitas dirinya sebagai muslim telah membuat para koleganya tidak nyaman.

Baca Juga: Polisi Usut Temuan Pemuda yang Tewas dengan Mulut Dilakban dan Tangan Terikat di Bekasi

Di sisi lain, pemimpin Partai Buruh Keir Starmer mengaku terkejut dengan pengakuan Ghani.

Pengakuan Ghani muncul di tengah situasi politik Inggris yang sedang memanas.

Muncul isu bahwa Komite Disiplin Pemerintah sedang berusaha untuk mengintimidasi dan memeras parlemen.

Baca Juga: Temuan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Nonaktif Langkat Diselidiki Polri

Anggota parlemen disebut-sebut sedang berupaya menggulingkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson karena marah atas pesta-pesta yang digelar di Downing Street saat lockdown sedang diterapkan.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat.com dengan judul "Menteri Inggris Dipecat karena Seorang Muslim, PM Boris Johnson Buka Suara"