Arkeolog Temukan Dua Patung Sphinx Raksasa Berusia 3.300 Tahun di Mesir

- Minggu, 23 Januari 2022 | 17:49 WIB
Arkeolog Temukan Dua Patung Sphinx Raksasa Berusia 3.300 Tahun di Mesir (/Pixabay/NadineDoerle)
Arkeolog Temukan Dua Patung Sphinx Raksasa Berusia 3.300 Tahun di Mesir (/Pixabay/NadineDoerle)

HALUAN KALSEL - Dua Sphinx besar yang dibangun sekitar 3.300 tahun yang lalu berhasil ditemukan oleh tim arkeolog di dekat kota modern Luxor saat memulihkan kompleks pemakaman Raja Amenhotep III.

Patung batu kapur setinggi 26 kaki menggambarkan Raja Amenhotep III sebagai Sphinx, makhluk mitos dengan tubuh singa dan kepala manusia.

Menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, Amenhotep digambarkan dengan janggut kerajaan dan mengenakan hiasan kepala luwak dan kalung lebar.

Baca Juga: Viral Video Siswi SMA di Bandung Buka Jalur untuk Ambulans, Netizen: Cara Pengawalan yang Keren

Patung-patung itu ditemukan setengah terendam air oleh tim arkeolog Mesir-Jerman, tiga patung granit dewi perang, Sekhmet, juga ditemukan.

Dewi sering digambarkan sebagai singa dan dikaitkan dengan penyembuhan, dia diyakini memimpin firaun dalam peperangan, melindungi mereka dalam kehidupan, dan membimbing mereka ke akhirat.

Sphinx besar menunjukkan lokasi jalan prosesi. Setelah restorasi, sphinx ditemukan memiliki tulisan "dewa kesayangan Amun-Re" di dada mereka.

Baca Juga: Dua Pasien Meninggal Terpapar Virus Omicron

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Sputnik News, Amun-Re adalah dewa utama dan dipuja sebagai dewa pencipta.

Raja Amenhotep III adalah firaun kesembilan dari dinasti ke-18. Pemerintahannya berlangsung hampir empat dekade, dimulai sekitar tahun 1390 SM.

Amenhotep memerintah pada puncak prestise dan kekuasaan internasional Mesir kuno, lebih dari 250 patung dirinya telah diidentifikasi, paling banyak dari semua firaun.

Kompleks pemakaman Amenhotep dibangun di dekat Sungai Nil di sekitar ibukota Mesir kuno Thebes.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Polisikan Pengunggah Kuitansi Tarif Parkir Rp350 Ribu di Malioboro, Begini Cibiran Netizen

Itu dihancurkan oleh gempa bumi besar di zaman kuno. Selama bertahun-tahun, gurun menutupi sisa-sisa.

Situs ini terus digali dan dipugar sejak tahun 1998 oleh tim arkeologi di bawah pengawasan kementerian pariwisata Mesir.

Halaman:

Editor: Aswandi Haluan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Thailand Perbolehkan Warganya Tanam Ganja di Rumah

Rabu, 26 Januari 2022 | 22:38 WIB

Sakit Jantung, Kondisi Mahathir Mohamad Sudah Stabil

Minggu, 23 Januari 2022 | 19:53 WIB

Terpopuler

X