HALUAN KALSEL - Para Biksu Tibet yang dicurigai memberikan informasi kepada pihak luar tentang penghancuran patung suci Buddha ditahan dan Disiksa oleh pihak berwenang di provinsi Sichuan, China Barat.
patung suci Buddha setinggi 99 kaki itu berdiri di drago (di China, Luhuo) county di Kardze (Ganzi) yang merupakan Daerah Otonomi Tibet.
Daerah tersebut menjadi sasaran pembongkaran pada bulan Desember oleh para pejabat yang mengatakan patung suci Buddha itu telah dibangun terlalu tinggi.
Baca Juga: Empat Orang Jadi Tersangka terkait dengan Aksi Tawuran yang Menewaskan seorang Pelajar di Cengkareng
Para biksu dari sebuah biara lokal dan penduduk Tibet lainnya pun dipaksa untuk menyaksikan kehancuran patung suci tersebut.
Seorang ahli mengatakan aksi tersebut merupakan bagian dari kampanye yang sedang berlangsung untuk memberantas budaya dan agama nasional Tibet yang berbeda.
Sebelas biksu dari biara Gaden Namgyal Ling drago kini telah ditangkap oleh pihak berwenang China.
Hal tersebut karena dicurigai mengirim berita dan foto-foto penghancuran patung yang dilaporkan secara eksklusif minggu ini oleh RFA ke kontak di luar wilayah tersebut.
"Sampai sekarang, kami telah mengetahui bahwa Lhamo Yangkyi, Tsering Samdrup, dan empat orang Tibet lainnya telah ditangkap karena berkomunikasi di luar Tibet," ucap seorang sumber di tempat pengasingan pada Jumat, 7 Desember 2022.
Baca Juga: Tiga Wanita asal Indonesia Digerebek Imigrasi Malaysia di Tempat Prostitusi, Diduga Jadi Korban TPPO
Menurutnya sebelum pembongkaran patung dimulai, para biksu ditahan oleh pihak berwenang China.
"Dan beberapa hari sebelum pembongkaran patung dimulai, Abbot Pelga, asistennya Nyima, dan para biksu Tashi Dorje dan Nyima dari biara di Drago ditahan, dengan pihak berwenang China mengatakan mereka perlu diberi pelajaran," tutur sumber tersebut.
Tak hanya itu, dia mengungkapkan bahwa para biksu yang diamankan tersebut dipukuli secara BRUTAL hingga tidak diberi makan.
"Para biarawan dipukuli secara BRUTAL dan tidak diberi makanan di penjara, dan satu dipukuli dengan sangat BRUTAL sehingga salah satu matanya terluka parah.
"Dan mengutip apa yang mereka sebut sikap acuh tak acuh yang ditunjukkan oleh orang Tibet setempat, pihak berwenang China memaksa beberapa dari mereka untuk berdiri di luar tanpa pakaian dalam cuaca dingin yang membeku," kata sumber tersebut.
Artikel Terkait
Kerusuhan Berdarah Pecah di Kazakhstan, Kedubes RI Imbau WNI Tingkatkan Kewaspadaan
Polres Cilacap Bongkar Penipuan Investasi Bodong yang Rugikan Korban hingga Rp2 Miliar
Kasus Aktif Covid-19 di DKI Jakarta Bertambah, Dinkes: Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Ashanty Dikabarkan Terpapar Virus Omicron usai Pulang dari Turki, Satgas Jelaskan Kronologinya
Mengerikan, Seorang Pengendara Motor Tewas Terlempar dari Flyover Pesing usai Ditabrak Mobil
Buntut Laporan Pembekuan Darah, Filipina Hentikan Pengunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Banjir di Jayapura, Layanan Air Bersih PDAM Terhadap Pelanggan Terputus
Kantin Kantor di China Meledak, 16 Orang Dilaporkan Tewas
Tiga Wanita asal Indonesia Digerebek Imigrasi Malaysia di Tempat Prostitusi, Diduga Jadi Korban TPPO
Empat Orang Jadi Tersangka terkait dengan Aksi Tawuran yang Menewaskan seorang Pelajar di Cengkareng